TNews, BENGKULU SELATAN – Dalam mendukung kegiatan perhutanan sosial khusus di Desa Air Tenam agar tujuannya untuk melestarikan hutan dan mensejahterakan masyarakat dapat terwujud.
Maka dari itu, Pemerintahan Desa Air Tenam bekerjasama dengan Komunitas Konservasi Indonesia Warsi (KKI Warsi) dalam upaya sumber daya kehutanan yang baik, tentunya tidak terlepas dari tujuan untuk melestarikan hutan serta mensejahterakan masyarakat.
Kepala Desa Air Tenam, Miki Alexanders mengatakan,“Penting untuk memperkuat upaya pelestarian lingkungan hutan dan memperluas program perhutanan sosial berbasis masyarakat di Desa Air Tenam agar hutan bisa terus dijaga tanpa ada pembakaran liar bukan tanpa alasan kawasan hutan Desa Air Tenam jadi incaran karena beragamnya jenis pohon dengan diamater besar berusia puluhan tahun,”kata Kepala Desa.
Peran penting Komunitas Konservasi Indonesia Warsi yang mendampingi masyarakat Desa Air Tenam, juga menjalankan program baby tree atau penanaman pohon dan pohon asuh.
Pohon asuh merupakan apresiasai publik terhadap warga di sekitar kawasan hutan yang telah menjaga dan merawat pohon hingga berdampak positif, dengan memberikan insentif sebesar Rp200 ribu per pohon selama satu tahun.
Skema ini sudah disepakati masyarakat di sekitar kawasan hutan Desa Air Tenam sejak tahun 2014, dengan cakupan kawasan seluas 10 hektar yang berada dalam kawasan HKM dan HTR.
Setiap pohon yang ditanam, warga berkewajiban merawat hingga tumbuh. Selama masa perawatan tersebut, warga mendapat uang Rp70 ribu untuk setiap pohon. Program baby tree berhasil melibatkan 57 kepala keluarga untuk menanam kembali kawasan hutan yang terbuka dengan 9 ribu bibit pohon.
Kawasan hutan desa Air Tenam juga jadi penopang ketersedian oksigen dan sumber air bersih, serta berperan mereduksi emisi karbon khususnya di wilayah Bengkulu Selatan.*
Peliput: Sony