TNews. KAUR – Begheku Community Team (BCT) merupakan perkumpulan para kuli tinta yang memiliki persepsi dan pandangan sama dalam menyukseskan program pemerintah dan siap mengedukasi masyarakat melalui penayangan informasi publik.
BCT awalnya lahir sebagai wadah komunikasi sesama kuli tinta di Kabupaten Kaur yang menjelma sebagai sarana shearing atau bertukar pandangan terhadap kebijakan pemerintahan daerah.
Commintas yang jauh dari kepentingan politik maupun golongan tertentu ini berkomitmen untuk menjadikan kuli tinta yang Cerdas, Adil, Kreatif, Edukatif dan Profesional (Cakep).
BCT diharapkan dapat berkembang menjadi corong dalam penyiaran berbagai informasi yang melawan hoax maupun menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia jurnalistik.
Belakangan, kecenderungan masyarakat menilai jurnalis dipandang sebelah mata dan hanya menjadi duri atau ancaman bagi mereka yang terusik atas seluruj kegiatannya.
BCT bukan pengejar kesalahan atau kecurangan para pejabat, tetapi BCT memiliki peran mengembalikan kepercayaan publik terhadap dunia kewartawanan.
Menyajikan berbagai informasi, memberi pemahaman bahwa pers bukan untuk ditakuti atau dihindari. Pers yang sesungguhnya sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang.
Pergeseran paradigma masyarakat terhadap jurnalis menjadi dasar lahirnya BCT di Kabupaten Kaur. Mengembalikan kepercayaan pembaca bahwa tugas pers bukan hanya mengungkap kesalahan.
Tetapi, pers juga bisa menjadi pathner bagi pejabat, APH, tokoh masyarakat, budayawan, ekonomi, pariwisata, pendidikan, agama, sosial. Pers dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat dalam memahami isu yang berkembang.
Pers juga bisa menjadi corong promosi daerah, memberi kepercayaan investor akan kondisi daerah sehingga niat menanamkan modal usahanya tidak dihantui rasa keraguan.
“Ya, BCT adalah langkah upaya untuk mengembalikan kepercayaan publik akan tugas dan fungsi wartawan khususnya di Kabupaten Kaur. Sebagian masyarakat menilai wartawan adalah orang yang serba tahu, wartawan juga dinilai sebagai sosok prokator sejati, tulisannya bisa melebihi tajamnya silet,” ungkap Yanda Gustiarsyah penggerak BCT.(**)