TNews, BENGKULU – Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah, mengatakan stunting di Provinsi Bengkulu naik 0,4% dari hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Kenaikan angka stunting ini berarti penangan stunting tidak sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.
“Dengan kenaikan 0,4% stunting di Bengkulu, penanganan stunting kita tidak sesuai dengan target yang ditetapkan,” katanya, Kamis (9/5/2024).
Rosjonsyh menyebutkan 6 daerah di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan stunting, yaitu Kabupaten Rejang Lebong dengan 28,6%, Mukomuko 27,1%, Seluma 26%, Bengkulu Selatan 24%, Bengkulu Tengah 23,2%, dan Provinsi Bengkulu 20,2%.
4 daerah di Provinsi Bengkulu yang alami penurunan stunting, yaitu Kota Bengkulu 6,2%, Kabupaten Lebong 15,7%, Kepahiang 22,1%, dan Bengkulu Utara 21,6%.
“Seharusnya tahun ini angka stunting kita bisa turun ke angka 12,55%, namun dengan kenaikan ini kasus stunting justru naik 20,2% dari sebelumnya sebesar 19,8%,” ungkap Rosjonsyah.
Ditambahkan Rosjonsyah, dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kesehatan untuk Program Mitigasi Terintegrasi Lokal dan Dana Bagi Hasil (DBH) bisa menurunkan stunting.
“Semoga pemberian bantuan pangan ini tepat sasaran kepada keluarga berisiko stunting dan bisa menurunkan stunting,” demikiannya.*
Peliput : Pratiwi